MENJELASKAN ISI TEKS NONFIKSI BERDASARKAN JUDULNYA

MATERI AJAR

HARI KAMIS, 09 JANUARI 2020



MUATAN SDDP TENTANG CARA MENGUBAH INTERVAL NADA PADA TANGGA NADA MAYOR LAINNYA

Saat menyanyikan sebuah lagu tentunya kita akan menggunakan nada-nada yang tersusun dalam sebuah tangga nada. Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada. Tangga nada dimulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do.

Tangga nada dikelompokkan menjadi tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada dan menggunakan 2 macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Tangga nada ini terbagi atas dua macam, yaitu:


1. Tangga Nada Mayor
Sebagai contoh, tangga nada A mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C’. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
·         Bersifat riang gembira.
·         Bersemangat.
·         Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
·         Memiliki pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½


Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½. Salah satu lagu yang bertangga nada Mayor adalah lagu Halo-halo Bandung seperti di bawah ini.


2. Tangga Nada Minor Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’. 
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 
  • Bersifat sedih.
  • Kurang bersemangat.
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
  • Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.

Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor yaitu c’ == Tanda mula tangga nada minor ==. Tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai relatif. Jadi, tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada A mayor.

Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor, ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri atas satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.

MUATAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENJELASKAN ISI TEKS  NONFIKSI BERDASARKAN JUDULNYA

Teks terbagi menjadi dua yaitu fiksi dan non fiksi. Teks fiksi berisi karangan seseorang berdasarkan imajinasinya. Contih : novel, cerpen, dan hikayat. Sedangkan teks nonfiksi berisi fakta-fakta, contohnya berita,artikel, dan jurnal.
Judul dalam suatu teks merupakan bagian awal untuk mengetahui isi teks. Setelah membaca judul kita dapat menentukan kata kunci dari teks tersebut. Kata kunci berguna sebagai panduan dalam menentukan isi teks. Setelah mengetahui isi teks,kita dapat menyampaikan isinya melalui lisan atau tulisan. Selain itu,kita juga dapat menentukan isi teks dengan pertanyaan.

MUATAN IPA TENTANG PUBERTAS PADA MASA REMAJA

Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan munculnya tanda–tanda seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai dengan perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial (Styne, 2000). Puber berasal dari kata latin Pubescere berarti mendapat pubes atau rambut kemaluan yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual (Panuji & Umami, 1999).


Masa puber merupakan masa transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi karena pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja dan dikatakan tumpang tindih karena beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja juga dimilikinya. Jadi masa puber meliputi tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Menjelang anak matang secara seksual, ia masih disebut anak puber, begitu matang secara seksual ia disebut remaja atau remaja muda (Al Mighwar, 2006:70).

Ciri-Ciri Pubertas
Anak yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat ma tang, sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang lambat matang. Anak perempuan cenderung lebih cepat matang dibandingkan anak laki-laki. 
Ciri-ciri anak yang mengalami masa pubertas adalah sebagai berikut (Soetioe, 1982:5–6):
  • Mencari pergaulan di luar keluarga, usaha melepaskan diri dari ikatan keluarga.
  • Minat subjektif dan sosial, timbul ke dalam batin sendiri.
  • Kepribadian tumbuh dan si puber menemukan diri sendiri, ia mulai meneliti hidupnya.
  • Penemuan nilai-nilai, sikapnya menjadi emosional.
  • Daya pikir melepaskan sifat-sifat konkret dan menuju sifat-sifat abstrak.
  • Perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan berbeda.
  • Anak puber mengalami sikap ketidak-tenangan, tidak seimbang dan menunjukkan sifat yang bertentangan.
Adapun ciri-ciri fisik anak yang memasuki masa pubertas adalah sebagai berikut (Sujanto, 1996:172–173):
  • Kelenjar bagi anak laki-laki mulai menghasilkan cairan yang terdiri atas sel-sel sperma dan bagi anak perempuan kelenjar kelaminnya mulai menghasilkan sel telur.
  • Anak laki-laki mengalami mimpi basah sedangkan anak perempuan mengalami menstruasi.
  • Tubuh mulai berkembang, sehingga tampak pada anak laki-laki dadanya bertambah dengan otot-otot yang kuat dan anak perempuan, pinggulnya mulai melebar.
  • Mulai tumbuhnya rambut-rambut di bagian-bagian tertentu baik anak laki-laki maupun anak perempuan.
  • Anak laki-laki lebih banyak bernafas dengan perut sedangkan anak perempuan lebih banyak bernafas dengan dada.
  • Suara mulai berubah menjadi lebih besar atau parau.
  • Wajah anak laki-laki lebih tampak persegi sedangkan wajah anak perempuan lebih tampak membulat.
  • Motorik anak (cara bergerak) mulai berubah, sehingga cara berjalan anak  laki-laki dan anak perempuan mengalami perubahan. Anak laki-laki tampak lebih kaku dan kasar, sedang anak perempuan tampak lebih canggung.
  • Mulai menghias diri, baik anak laki-laki maupun anak perempuan berusaha menarik perhatian dengan memamerkan segala perkembangannya, tetapi dengan malu-malu.
  • Sikap batinnya kembali mengarah ke dalam, sehingga timbul rasa percaya diri.
  • Perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan kembali harmonis

0 Comments:

Posting Komentar

MATERI AJAR TEMA 8 SUB 2 PB 4-6

Kelas : 2 A Tema        : 8 Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan Subtema : 2 Menjaga Keselamatan di Rumah Pembelajaran :  4-...

Menu

BTemplates.com