MATERI AJAR KELAS 6 (TEMA 1 SUBTEMA 2)


MATERI PENILAIAN HARIAN 2
TEMA 1 SUBTEMA 2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Penerapan Nilai-nilai Pancasila pada hewan disekitar kita.
Sila pertama, kita mensyukuri keberadaan hewan dengan tidak menyakiti mereka, bahkan terhadap hewan yang kita takuti. Sila kedua, memperhatikan nilai moral untuk saling menghargai dan peduli terhadap makhluk hidup, maka dapat mencegah adanya kepunahan hewan. Sila ketiga, kerjasama pihak pemerintah dan masyarakat indonesia dalam usaha pelestarian hewan langka. Sila keempat, bermusyawarah mendiskusikan pemecahan tentang perdagangan gelap hewan langka. Dalam bacaan “Sekda pimpin pelepasan anak penyu hijau di pantai Saba Gianyar Bali” ada beberpa sikap yang terlihat diantaranya adalah peduli, kerjasama, dan menghargai.

BAHASA INDONESIA
Selain melakukan wawancara dan pengamatan, data juga dapat diperoleh dari pengalaman ketika melakukan kunjungan ke suatu tempat. Sebelum membuat laporan investigasi kita harus mengumpulkan data dan fakta terlebih dahulu. Ciri utama dari laporan investigasi berdasarkan pengalaman adalah informasi yang dimuat harus berupa fakta (pernyataan yang dapat dibuktikan). Semakin banyak fakta yang ditampilan maka akan semakin baik laporan investigasi tersebut. Untuk mempermudah dalam mengolah data, kita dapat membuat data fakta yang kita peroleh dalam bentuk peta pikiran. peta pikiran merupakan informasi penting yang di tulis singkat dalam bentuk bagan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM
Perkmbangbiakan memiliki tujuan untuk menghasilkan keturunan agar jenisnya tidak mengalami kepunahan. Reproduksi hewan dibedakan menjadi dua macam yaitu perkembangbiakan generative dan vegetative.
1.       Perkembangbiakan generative (ditandai dengan bersatunya sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum) atau disebut dengan pembuahan). Perkembangbiakan generative dibagi 3 macam yaitu
a.       Bertelur (ovipar) contoh burung, ikan, reptile, serangga dan katak.
b.       Melahirkan (vivipar) contoh kucing, sapi, kambing, lumba-lumba, dan paus.
c.        Bertelur sekaligus melahirkan (ovovivipar) contoh ikan hiu, ular boa, kadal, biawak, dan komodo.
2.       Perkembangbiakan vegetative (tanpa adanya pembuahan atau persatuan antara sperma dan ovum). Perkembangbiakan vegetative dibagi 3 macam yaitu
a.       Tunas, cotoh Hydra sp. Ketika akan berkembangbiak, tumbuhlah tunas kecil ditubuh induknya, tunas tersebut tumbuh semakin besar dan kemudian melpaskan diri dari induknya.
b.       Fragmentasi, contoh Planaria sp. Hewan ini merupakan hewan yang beruas sehingga ketika akan memperbanyak diri planria memutuskan bagian tubuhnya tepat pada ruas tubuh tertentu.
c.        Membelah diri, contoh Amoeba sp. Hewan ini membelah dirinya menjadi 2 bagian dan keduanya menjadi individu baru.

ILMU PENGETHAUAN SOSIAL
Kekayaan fauna di indonesia dipengaruhi oleh letak geologis indonesia. Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan bumi. Alfred Weber dan Wallace membagi 3 bagian ersebaran fauna di indonesia.
1.       Fauna Asiatis, (meliputi pulau sumatera, jawa, Kalimantan, makasar, dan selat Lombok) contoh hariamu, gajah, badak, kera, beruang, dan tapir.
2.       Fauna Peralihan (meliputi pulau Sulawesi, kepulauan Maluku, dan kepulauan nusa tenggara) contoh burung kakak tua, burung maleo, kus-kus, babi rusa, anoa, dan komodo.
3.       Fauna Asutraliatis (meliputi pulau papua dan kepulauan aru). Contoh burung cendrawasih, kasuari, dan kanguru.

berikut kondisi geografis dan hewan yang dapat hidup sesuai kondisi geografis :
1.       Dataran rendah, ciri-ciri hamparan luas dengan ketinggian antara 0-200 m. (kuda, sapi, kambing, dan kerbau)
2.       Dataran tinggi, ciri-ciri memiliki ketinggian 400 m. (kambing gunung, hean melata, berbagai jenis burung)
3.       Pantai, ciri-ciri bagian daratan yang langsung berbatasan dengan laut (kepiring, kerang, cumi-cumi, udang)
4.       Laut, ciri-ciri peraiaran asin yang luas (lumba-lumba, hiu, ikan salmon, dan singa laut)
5.       Pegunungan, ciri-ciri daerah bergunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 700 m (harimau, monyet, dan elang)

SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
Menjahit adalah cara menyambungkan atau melekatkan bahan dengan menggunkan jarum dan benang. Teknik jahit yang sering digunakan adalah :
1.       Tusuk jelujur adalah tusuk yang memiliki arah horizontal dengan ukuran dan jarak naik turun yang diatur sama panjang (digunakan sebagai jahtan sementara agar posisi kain tidak bergerak saat akan dijahit)
2.       Tusuk tikam jejak adalah tusuk yang memiliki arah horizontal dengan setengah ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada bagian permukaan seperti hasil jahitan mesin jahit (digunakan untuk menggabungkan dua lembar kain)

Teknik jahit tusuk festoon adalah salah satu teknik mnjahit yang paling sering digunakan saat membuat prakarya dari kain. Teknik ini digunakan untuk menyatukan dua atau beberape lembar kain.

0 Comments:

Posting Komentar

MATERI AJAR TEMA 8 SUB 2 PB 4-6

Kelas : 2 A Tema        : 8 Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan Subtema : 2 Menjaga Keselamatan di Rumah Pembelajaran :  4-...

Menu

BTemplates.com