PENDIDIKAN KEWARGAEGARAAN
Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan)
Pancasila sila keempat berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"
makna sila keempat pancasila menegaskan pada kita bahwa segala proses
pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas musyawarah sehingga
dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu nilai pancasila sila
keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang dilaksanakan berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Adapun makna dan nilai lain
yang terkandung dalam sila keempat pancasila adalah sebagai berikut:
- Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban dan kedudukan yang sama.
- Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
- Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa melebihi kepentingan diri sendiri dan golongan.
- Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut banyak orang.
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
Teknik Membuat Patung
Teknik pembuatan patung ada 4 macam, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik modeling atau butsir, yaitu membentuk benda dengan cara memijit-mijit dengan jari tangan, menambah dan mengurangi bahan yang dibentuk dengan alat butsir. Butsir berfungsi sebagai alat bantu untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Membuat patung dengan cara modeling biasanya menggunakan tanah liat atau plastisin.
2. Teknik memahat, yaitu membentuk benda dengan cara dipahat menggunakan alat bantu yang lain. Dalam teknik memahat hanya dapat dilakukan cara pengurangan. Biasanya yang dipahat adalah benda yang cukup padat, misalnya batu dan kayu. Teknik memahat tidak biasa dilakukan penambahan. Oleh karena itu, harus dilakukan lebih cermat dan tepat, terutama ketajaman mata perlu diperhatikan agar patung yang dihasilkan dapat benar-benar optimal seperti yang diinginkan.
3. Teknik mencetak atau cor, yaitu cara membuat menggunakan cetakan, baik cetakan tekan maupun cetakan tuang. Bahan yang dipergunakan untuk teknik ini umumnya cair atau bahan yang dapat dicairkan, misalnya semen, perunggu, perak, emas, fiberglass, tembaga, dan kuningan.
4. Teknik konstruksi, yaitu cara membuat benda dengan cara menyusun bahan, baik dengan kerangka maupun tanpa kerangka. Bahan yang dipergunakan dapat berupa pasir, semen, kawat, besi, bubur kertas, ataupun serbuk gergaji.
1. Teknik modeling atau butsir, yaitu membentuk benda dengan cara memijit-mijit dengan jari tangan, menambah dan mengurangi bahan yang dibentuk dengan alat butsir. Butsir berfungsi sebagai alat bantu untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Membuat patung dengan cara modeling biasanya menggunakan tanah liat atau plastisin.
2. Teknik memahat, yaitu membentuk benda dengan cara dipahat menggunakan alat bantu yang lain. Dalam teknik memahat hanya dapat dilakukan cara pengurangan. Biasanya yang dipahat adalah benda yang cukup padat, misalnya batu dan kayu. Teknik memahat tidak biasa dilakukan penambahan. Oleh karena itu, harus dilakukan lebih cermat dan tepat, terutama ketajaman mata perlu diperhatikan agar patung yang dihasilkan dapat benar-benar optimal seperti yang diinginkan.
3. Teknik mencetak atau cor, yaitu cara membuat menggunakan cetakan, baik cetakan tekan maupun cetakan tuang. Bahan yang dipergunakan untuk teknik ini umumnya cair atau bahan yang dapat dicairkan, misalnya semen, perunggu, perak, emas, fiberglass, tembaga, dan kuningan.
4. Teknik konstruksi, yaitu cara membuat benda dengan cara menyusun bahan, baik dengan kerangka maupun tanpa kerangka. Bahan yang dipergunakan dapat berupa pasir, semen, kawat, besi, bubur kertas, ataupun serbuk gergaji.
0 Comments:
Posting Komentar