JENIS-JENIS PARAGRAF

PARAGRAF

Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat kalimat yang berisi tentang satu ide pokok atau gagasan utama. Sebuah paragraf yang baik akan memberikan bantuan pembaca serta penulis dalam membuat artikel yang baik serta memperbaikinya. Tanpa adanya sebuah keteraturan dalam menyampaikan ide atau gagasan dalam paragraf sebuah artikel atau karya tulis akan membuat tulisan yang anda buat tidak terasa dan akan membingungkan pembaca dan bahkan penulisnya untuk tetap mengembangkan artikelnya.
Deifinisi yang lainnya, Paragraf merupakan penyusun dari semua artikel atau karya tulis. Banyak pelajar yang menganggap bahwa pengertian paragraf mempunyai batasan dalam panjang kalimat yakni : paragraf merupakan kelompok kalimat yang sedikitnya terdiri atas 5 kalimat dan bahkan ada yang mengartikan paragraf sebagai setengah dari halaman.
Dalam Lunsford dan Connor dijelaskan bahwa paragraf adalah sebagai kumpulan kalimat atau group of sentences atau satu kalimat yang membentuk sebuah unit. Panjang dan tampilan sebuah bagian dari karya tulis ilmiah bukanlah kriteria dari sebuah paragraf. Sebaagai contoh singkat, sebuah paragraf dalam gaya penulisan jurnalistik bisa terdiri atas satu kalimat yang cukup panjang (dari titik ke titik) . Oleh sebab itu, pengertian paragraf yaitu suatu kalimat atau grup kalimat atua kelompok kalimat atau gabungan kalimat yang menggagas satu ide pokok. Unsur Paragraf :
1. Topik / gagasan utama
Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena unsur inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini dikarenakan supaya dapat dikembangkan kembali dengan kalimat – kalimat penjelas.
3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
4. Transisi
Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.
  • Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain sebagainya.
  • Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya yaitu ; “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
5. Penegas
Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam sebuah pargraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi dari penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.

Syarat Paragraf
Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yakni harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :.
1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran yang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok dan beberapa pikiran jelas. Hubungan pikiran yang satu dengan pikran lainnya menandakan bahwa paragraf tersebut sudah mempunyai kesatuan
2. Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan terwujud dari hubungan kompak antar kalimat pembentuk paragraf. Kepaduan yang baik terjadi jika hubungan timbal balik antar kalimat wajar dan mudah dipahami. Ada beberapa cara supaya paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yakni dengan memakai kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat pokok.

Fungsi Paragraf
  • Berfungsi untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan memberikan suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  • Berfungsi untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
  • Berfungsi untuk memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang menulis dan memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya
  • Berfungsi untuk memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
  • Berfungsi untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
Ciri Paragraf
  1. Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
  2. paragraf menggunkan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik
  3. Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai fungsi penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
  4. Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
Jenis Paragraf
Berdasarkan Letak Gagasan Utama:
1. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang memiliki gagasan pokok atau gagasan utama di awal paragraf. Selanjutnya diikuti dengan kalimat penjelas setelah kalimat utama di awal, paragraf ini menggunakan pola pengembangan umum – khusus.
Contoh 1: Sepak bola adalah olah raga yang digemari oleh semua kalangan. Hal tersebut tentu benar adanya. Setiap ada kompetisi sepak bola dari tingkat manapun dapat dipastikan akan dipenuhi oleh banyak penonton. Baik dari kalangan anak-anak, remaja, ibu-ibu, dan lainnya. Banyak dari kalangan profesional, akademisi, politisi, dan dari latarbelakang apa saja telah memiliki komunitasnya sendiri dalam bermain sepak bola. Bahkan pertandingan sepak bola untuk ibu-ibu pun marak diselenggarakan dewasa ini. Di sekolah-sekolah pertandingan sepak bola antar kelas juga seringkali dilakukan. Hal ini tentu membuktikan bahwa olah raga ini menjadi kegemaran dari berbagai kalangan di masyarakat.

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utama atau gagasan pokoknya terletak dalam kalimat utama di akhir paragraf. kalimat-kalimat penjelas berada di awal sebelum kalimat utama. Paragraf ini berpola khusus – umum.
Contoh 2 : Tak seperti dahulu sewaktu zaman para orang tua bersekolah yang sangat minim dalam membawa uang saku. Bahkan seringkali tak membawa uang untuk ke sekolah karena sebab kondisi orang tua dan memang aneka jajanan anak tak sebanyak saat ini. Dahulu hanya ada jajanan tradisional dan itu pun dapat dipastikan hampir di setiap rumah memilikinya. Sehingga jajanan dulu tak begitu menarik untuk dibeli. Berbeda halnya dengan saat ini, berbagai varian jajanan sekolah tersedia. Mulai dari yang digoreng, direbus, dipanggang, dan lainnya semua ada. Rasa dari jajanan tersebut juga gurih dan unik sehingga menarik minat anak-anak untuk terus jajan di sekolah. Dampak buruknya anak menjadi semakin kuat jajan dan tidak menyukai makanan yang ada di rumah. Satu hal lagi yang teramat penting. Aneka makanan jajanan anak di sekolah hampir semuanya tidak baik untuk kesehatan dan tak layak konsumsi. Perlu adanya kewaspaan bagi para orang tua tentang kegemarana anak yang terlalu berlebih atas jajanan di sekolah.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang memiliki dua gagasan utama yakni di awal paragraf dan juga di akhir paragraf. kalimat utama di awal menyampaikan inti permasalahan selanjutnya dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas dan terakhir ditekankan kembali oleh kalimat utama di akhir paragraf.
Contoh 3 : Pelestarian lingkungan hidup adalah suatu keterbutuhan yang tak lagi bisa ditunda dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Setiap warga negara berkewajiban untuk menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan hidup di sekitar kita. Lingkungan hidup adalah hal-hal yang bersinggungan dan sangat erat kaitannya baik secara langsung maupun tidak dalam hidup kita. Jika lingkungan rusak tentu akan berdampak buruk pada kehidupan kita dan sebaliknya. Maka dari itu penting bagi kita untuk senantiasa menjaganya untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.

BERDASARKAN BENTUK PENYAMPAIAN
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu suatu paragraf yang menceritakan atau memaparkan sesuatu secara jelas. Paragraf deskripsi bisa ditandai dengan ciri-ciri antara lain, paragraf ini menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu dengan memakai panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian. Dalam jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.
Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai berikut :
“Meja yang dibelikan ayah untuk Ari sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai. Meja itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih dari 75 cm lebarnya sekirar 50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini terlihat sangat cocok dengan ruang belajar Ari yang sedikit gelap. Meja ini punya 2 lemari yang 1 sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya penyangga kaki membuat meja ini nyaman dipakai untuk belajar.”
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi yaitu suatu paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk supaya pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan. Tidak berunsur mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif, artinya bisa memberikan sebuah  informasi kepada pembaca. Biasanya paragraf ini mempunyai rincian data yang jelas untuk mendukung informasi yang disampaikan.
Contoh Paragraf Eksposisi :
“Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat supaya dapat berjalan dengan baik. Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan suatu komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil bila satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak dapat jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua pihak mempunyai fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya organisasi, bila salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.”
3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan suatu paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian serta alur cerita. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni, dirangkai dalam urutan waktu baik berupa alur maju atau alur mundur. Berisi tentang peristiwa yang meceritakan suatu perbuatan atau tindakan. Mempunyai unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang paling muda ditandai yakni terdapat cukup banyak kalimat langsung. Serta penulisannya mempunyai gaya yang kreatif dan berestetika sehingga bisa membuat bacaannya semakin menarik.
Contoh Paragraf Narasi :
“Stevanus dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Stevanus lucas, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama maria. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Stevanus disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.”
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan suatu paragraf yang mengutarakan suatu pendapat atau ide yang mempunyai alasan yang mendukung. Ciri-cirinya yakni Kalimat utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.
Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung oleh fakta, contoh, data statistic, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya. Dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama yang disampaikan di awal kalimat.
Contoh Paragraf Argumentasi :
“Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa biaya untuk keperluan sekolah, seperti baju, buku, dan lain – lain. Mahalnya biaya pendidikan ini tidak hanya sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk menempuh pendidikan di kampus amat sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan bantuan langsung kepada perguruan – perguruan tinggi. Banyak anak – anak yang sesudah lulus dari SMA lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di perguruan tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang kurang mampu, pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.”
5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi yaitu suatu paragraf yang berisi ajakan yang mempunyai tujuan supaya pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi mempunyai alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi banyak memakai  kata-kata ajakan seperti ayo, mari dan sebagainya. Biasanya mengutamakan kesepakatan pendapat dan menghindari konflik supaya kepercayaan pembacanya tidak hilang.
Contoh Paragraf Persuasi :
“Pendidikan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga dapat mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Bila kita tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak dapat menggapai citi-cita. Oleh sebab itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.”
Struktur Paragraf

Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
  1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
  2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
  3. Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
  4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
  5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
  6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
  7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN JENIS-JENIS PARAGRAF

1. Ternyata badai ekonomi membuat beberapa wilayah negeri ini bergolak. Efek domino lepasnya Timor Timur tampak semakin menggejala. Di sana-sini muncul wacana tentang kemerdekaan wilayah. Dengan demikian, negeri ini menghadapi bahaya mahahebat, yakni disintegrasi.

Kutipan karangan di atas termasuk jenis karangan…
a. narasi
b. eksposisi
c. persuasi
d. argumentasi
e. deskripsi
Jawaban: d
Pembahasan:
Karena kutipan karangan tersebut termasuk jenis karangan argumentasi karena mengandung unsur opini dan disertai dengan alasan yang berupa fakta.

2. “ Kita akan tetap saling memiliki, walau jarak telah memisahkan kita. Persahabatan yang kita lalui rasanya terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu saja. Kecuali …….,” kata-kataku menggantung di udara, tiba-tiba saja pikiran itu melintas, seandainya seseorang datang dalam kehidupan Rina! Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku tak tahu. Namun rasanya sulit untuk menerima bila hal itu menjadi kenyataan.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan….
a. deskripsi
b. eksposisi
c. narasi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: c
Pembahasan:
Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.


3. (1) Mengumpulkan informasi
    (2) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
    (3) Menetapkan tema
    (4) Menyusun kerangka karangan
    (5) Menentukan tujuan penulisan
Jawaban: b
Pembahasan:
Karena urutan langkah yang logis untuk mengarang terdapat pada opsi b.
Perhatikan proses membuat pakaian jadi berikut!
(1) membuat pola
(2) mengukur badan
(3) menggunting bahan
(4) menentukan model
(5) menjahit

4. (1) Pemberian hadiah bagi siswa yang kreatif
    (2) Majalah dinding merupakan sarana komunikasi intern
    (3) Majalah dinding merupakan wadah kreativitas
          siswa
    (4) Adanya majalah dinding, minat baca dan minat tulis siswa meningkat.
    (5) Peran serta guru dalam pengelolaan majalah dinding sangat diharapkan.
Di antara kalimat-kalimat utama di atas yang tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah adalah kalimat nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban: a
Pembahasan:
Kalimat nomor (1) tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah.

5. Jika akan menjelaskan pengertian dan
fungsi pasar, kita dapat menggunakan
karangan….
a. argumentasi
b. eksposisi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: b
Pembahasan: Karena karangan eksposisi adalah menjelaskan informasi untuk memberi pengetahuan bagi pembaca.

0 Comments:

Posting Komentar

PENILAIAN HARIAN TEMA 7

Kelas : 2 A Pembelajaran :  Penilaian Harian Tema 7 Selamat pagi sholih sholiha bu guru kelas 2A. bagaimana kabarnya?  Semoga selalu sehat...

Menu

BTemplates.com