MATERI AJAR HARI SELASA, 13 AGUSTUS 2019
IPA (CARA HEWAN BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN)
Macam Macam Adaptasi Hewan
Macam Macam Adaptasi Hewan
Pada umumnya, adaptasi hewan bergantung dari pengelompokan hewan yang terdiri atas tiga macam, yakni adaptasi morfologi, fisiologi serta adaptasi tingka laku. Berikut macam-macam adaptasi hewan serta cara beradaptasi hewan dengan lingkungannya :
1. Adaptasi Morfologi
Morfologi artinya adalah bentuk. Jadi, adaptasi morfologi adalah penyesuaian dari bentuk tubuh makhluk hidup/ bagian-bagian tubuh makhluk hidup pada lingkungan tempat tinggalnya.
Contoh bagian tubuh yang dipakai untuk beradaptasi ialah bentuk paruh baik unggas maupun burung, bentuk kaki, bentuk ekor, bentuk kepala, atau bagian bentuk tubuh lainnya. Bentuk-bentuk inilah yang memudahkan hewan mencari mangsanya.
Contoh bagian tubuh yang dipakai untuk beradaptasi ialah bentuk paruh baik unggas maupun burung, bentuk kaki, bentuk ekor, bentuk kepala, atau bagian bentuk tubuh lainnya. Bentuk-bentuk inilah yang memudahkan hewan mencari mangsanya.
Adaptasi morfologi ini dibagi menjadi dua, yakni :
Adaptasi morfologi dari jenis makanan – disebabkan adanya sebuah perbedaan tentang cara mengambil dan mendapatkan makanan serta karena perbedaan jenis makanan antara hewan satu sama hewan lain.Adaptasi morfologi dari jenis habitat – disebabkan adanya perbedaan jenis habitat yang memang terdapat perbedaan habitat antar tumbuhan ataupun hewan.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi ialah penyesuaian fungsi alat tubuh tertentu terhadap makhluk hidup dengan kondisi/ keadaan lingkungannya. Fungsi ini mencakup fungsi organ dalamtubuh makhluk hidup, misalnya jantung yang menyesuaikan adanya perubahan suhu udara yang biasanya terjadi secara ekstrim, dll.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan adaptasi guna melindungi diri terhadap serangan predator/ pemangsa. Selain tersebut, guna menyesuaikan dengan lingkungan dan mempertahankan diri terhadap marabahaya yang sedang mengintai serta menjaga kelestarian hidupnya.
Adaptasi Hewan Dengan Lingkungannya
1. Adaptasi Morfologi pada Jenis Makanan
Bentuk paruh dan kaki burung serta unggas lain, diantaranya:
Paruh ayam bentuknya rungcing dan kecil untuk mematuk jenis biji-bijian dan hewan kecil sebagai makanannya.Paruh bebek bentuknya sudu/ serupa dayung untuk mencari makanan dilumpur.Paruh burung elang bentuknya runcing dan panjang untuk mengoyak makanan daging.Paruh burung pelican ukuran besar dan berkantong untuk menangkap ikan.Paruh buruh kolibri bentuknya runcing, panjang dan kecil untuk menghisap nectar Bunga.Kaki bebek berselaput untuk memudahkan berenang & berdiri diatas lumpur.Kaki ayam bentuknya panjang dan tegak untuk mengais makanan ditanah.Kaki elang bentuknya berakar dan pendek untuk mencengkeram mangsanya.Kaki burung kakatua dan pelatuk dua jarinya mengarah didepan dan dua jari lain mengarah belakang untuk memanjat pohon.
Mulut serangga bentuknya secara umum dibagi 4, yakni : tipe mulut penghisap & penusuk, tipe mulut penghisap, tipe mulut penjilat & penghisap, serta tipe mulut penggigit, seperti semut.
Mamalia mempunyai bentuk gigi berbeda, yakni disesuaikan pada bentuk makanan hewannya, diantaranya:Jenis mamalia herbivore/ pemakan rumput serta pemamah biak/ ruminansia. Gigi serinya berbentuk kapak untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham berbentuk datar dan lebar untuk menggiling makanan.Jenis mamalia karnivora/ pemakan daging. Gigi gerahamnya tajam untuk mengunyah daging keras dan a lot.Jenis mamalia rodentia/ penggerat. Gigi serinya besar untuk meggerat makanan.
Mulut serangga bentuknya secara umum dibagi 4, yakni : tipe mulut penghisap & penusuk, tipe mulut penghisap, tipe mulut penjilat & penghisap, serta tipe mulut penggigit, seperti semut.
Mamalia mempunyai bentuk gigi berbeda, yakni disesuaikan pada bentuk makanan hewannya, diantaranya:Jenis mamalia herbivore/ pemakan rumput serta pemamah biak/ ruminansia. Gigi serinya berbentuk kapak untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham berbentuk datar dan lebar untuk menggiling makanan.Jenis mamalia karnivora/ pemakan daging. Gigi gerahamnya tajam untuk mengunyah daging keras dan a lot.Jenis mamalia rodentia/ penggerat. Gigi serinya besar untuk meggerat makanan.
2. Adaptasi Morfologi pada Jenis Habitat
Seluruh jenis ikan habitatnya di air (baik tawar ataupun laut). Tubuh ikan cenderung ramping & aerodinamis untuk memudahkan ikan berenang bebas.Unta habitatnya di gurun pasir gersang dan panas. Punuk unta untuk menyimpan cadangan makanan. Kaki unta panjang supaya tidak terperosok dipasir. Bentuk kaki bantalan agar kuat dipasir yang panas.Beruang kutub habitatnya di daerah es dan berkutub. Kakinya besar untuk berjalan di area salju. Bulunya tebal dan hangat guna melindungi diri pada dinginnya suhu es.
3. Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Nyamuk ialah hewan penghisap darah baik manusia/ hewan. Nyamuk mempunyai zat antikoagulan untuk menjaga darah tetap cair. Hewan herbivore mempunyai jenis enzim seluase untuk mencerna daun yang terkandung serat banyak.
4. Adaptasi Tingkah Laku Hewan
Bunglon melakukan mimikri (penyesuaian warna tubuh) terhadap lingkungan untuk mengelabuhi mangsa/ musuh.Cicak melakukan autotomi (pemutusan ekor) ketika dalam kondisi bahayaPenguin hidup menggerombol untuk adaptasi di daerah suhu dinginKerbau mandi di lumpur/ sungai untuk mengurangi panas dalam tubuhnyaBurung-burung jenis tertentu pindah tempat yang dominan hangat ketika musim dingin untuk mendapatkan makanan. Jika musim dingin daerah asal sudah selesai maka ia akan kembali lagi ditempat asalnya.Rayap mempunyai adaptasi tingkah laku unik yang tidak perankan oleh hewan lain. Rayap akan memakan kulitnya kembali yang terkelupas ketika melakukan pergantian kulit. Hal ini dijalankan agar rayap mendapatkan enzim pencerna selulosa di kayu, dimana enzim tersebut dihasilkan oleh Flagellata pada pencernaan hidup rayap.
Oleh karena itu, rayap memakan kembali lagi bagian kulit serta ususnya yang sudah terkelupas. Selain itu, penetasan pada bayi rayap yang baru nantinya akan menjilati dubur induknya guna mendapatkan Flagellata pada saluran pencernaan induknya supaya masuk dalam saluran pencernaannya.
Itulah cara beradaptasi hewan dengan lingkungannya untuk mempertahankan diri terhadap marabahaya yang telah mengintai mereka serta untuk menjaga kelestarian hidupnya. Semoga menambah wawasan kalian dan terimakasih.
IPS (USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN)
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, seluruh negara jajahan Jepang di Asia Tenggara diambil alih oleh pasukan Sekutu yaitu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies). Tugas AFNEI adalah menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, membebaskan tentara Sekutu yang ditahan Jepang, melucuti serta mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke negerinya.
Kedatangan tentara Sekutu ternyata juga disertai dengan kedatangan NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang bertujuan ingin kembali menegakkan kekuasaan Belanda di Indonesia. Tentara AFNEI bersama NICA sampai ke Indonesia pertama kali pada tanggal 16 September 1945 di Tanjung Priok. Kemudian, Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kemerdekaan, salah satunya dengan melalui perjuangan bersenjata.
Pertempuran Surabaya
Pertempuran arek-arek Surabaya dengan pihak Sekutu bersama NICA diawali oleh insiden bendera di Hotel Yamato, Surabaya, tanggal 19 September 1945. Salah seorang tentara Belanda menurunkan bendera merah putih lalu menggantinya dengan bendera Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Arek-arekSurabaya menurunkan bendera Belanda dan merobek warna biru agar menjadi warna bendera Indonesia.
Selain peristiwa perobekan bendera, kedatangan pasukan Sekutu ke Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby memicu kemarahan arek-arek Surabaya. Hal ini terjadi karena tentara Sekutu membebaskan tahanan di penjara di Kalisosok, menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, dan Gedung Internatio. Para pemuda pun melawan dan menimbulkan pertempuran bersenjata yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby.
Peristiwa ini kemudian membuat hubungan Inggris dan Indonesia merenggang, sehingga Inggris mengeluarkan ultimatum agar para pemuda menyerah paling lambat 10 November 1945 pukul 06.00. Namun, para pemuda Surabaya tetap bertempur membela tanah kelahirannya. Tokoh yang sangat berperan dalam membakar semangat pada pemuda saat itu adalah Bung Tomo. Hampir tiga minggu para pemuda mempertahankan Surabaya hingga banyak korban jatuh akibat pertempuran ini. Untuk mengenang peristiwa ini kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa disebabkan karena adanya penindasan dan teror terhadap penduduk Magelang yang menimbulkan perlawanan dari TKR. Perlawanan ini terjadi sejak 23 November 1945 hingga 12 Desember 1945, dengan dipimpin oleh Imam Adrongi dan Letkol M. Sarbini. Pertempuran Ambarawa berhasil memukul mundur pasukan Sekutu dan NICA ke Ambarawa, lho! Letkol Isdiman, Mayor Suharto,dan Kolonel Sudirman juga ikut terlibat dalam pertempuran Ambarawa. Pasukan Sekutu dan NICA yang terdesak pada tanggal 15 Desember 1945 akhirnya meninggalkan daerah Ambarawa dan menandai berakhirnya pertempuran Ambarawa. Untuk mengenang peristiwa ini setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.
Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu dan NICA mulai datang serta melakukan pendudukan terhadap kota Bandung. Pasukan Sekutu dan NICA segera mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Bandung untuk menyerahkan senjata milik mereka sehingga memicu kemarahan. Pertempuran bersenjata kemudian berlangsung selama kurun waktu November 1945-Maret 1946.
Puncak pertempuran terjadi ketika tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu dan NICA mengeluarkan ultimatum untuk mengosongkan kota Bandung. Komandan Divisi III Siliwangi A.H. Nasution bersama pemuda mengambil inisiatif untuk mengosongkan kota Bandung dan membakar seluruh kota beserta infrastruktur penting pemerintahan ataupun militer pada tanggal 24 Maret 1946. Salah satu tokoh yang berperan dalam pertempuran ini adalah Moh. Toha yang harus gugur ketika berupaya meledakkan gudang mesiu milik NICA di Bandung Selatan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api.
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area terjadi karena beberapa peristiwa. Pertama adalah insiden yang dilakukan oleh salah satu penghuni hotel di Jalan Bali, Medan tanggal 13 Oktober 1945, yang menginjak lencana merah putih. Para pemuda Indonesia yang marah kemudian menyerang hotel tersebut sehingga timbul banyak korban.
Kedua adalah adanya ultimatum dari pimpinan tentara Sekutu di Sumatera Utara yaitu T.E.D. Kelly tanggal 18 Oktober kepada rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjatanya kepada Sekutu. Hal ini memicu perlawanan antara rakyat Medan dengan sekutu. Terlebih pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan.
Peristiwa ini menimbulkan pertempuran yang lebih besar antara rakyat Medan melawan Sekutu. Sekutu bersama NICA melancarkan aksi besar-besaran sejak 10 Desember 1945, serta mengusir dan menindas rakyat Indonesia. Rakyat Medan merespon pada tanggal 10 Agustus 1946 dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area untuk melanjutkan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA. Pertempuran Medan Area berakhir tanggal 1 Desember 1946 setelah pihak NICA mengajukan gencatan senjata kepada pihak Republik.
Puputan Margarana
Sejak Maret 1946, Belanda berhasil menduduki beberapa daerah di Bali. Perlawanan muncul dibawah pimpinan I Gusti Ngurah Raidibantu oleh TRI-Laut Kapten Markadi. Pada masa itu, Indonesia telah menyepakati perjanjian Linggarjati dimana secara de factowilayah Indonesia hanya terdiri dari Sumatera, Jawa dan Madura. Ngurah Rai tetap berusaha mengusir Belanda dari Bali dengan melakukan long march dan bergerilya melawan musuh.
Puncak serangan pasukan Belanda terjadi tanggal 20 November 1946. Pasukan Belanda mengepung desa Marga tempat I Gusti Ngurah Rai bersembunyi. Walaupun terdapat ketidakseimbangan kekuatan antara tentara Indonesia dan Belanda, I Gusti Ngurah Rai tetap bertempur hingga titik darah penghabisan. Pada 29 November 1946, Ngurah Rai gugur dalam pertempuran melawan Belanda. Pertempuran sengit antara Belanda dan tentara Indonesia di Bali dikenal dengan Perang Puputan (pertempuran habis-habisan).
0 Comments:
Posting Komentar