Tema 2 : Persatuan dalam Perbedaan
Subtema 1 : Rukun dalam Perbedaan
PB 2,3 dan 4
Materi Pembelajaran
PKN
Makna Persatuan dalam Perbedaan
Indonesia adalah bangsa dengan beragam suku bangsa, budaya, agama, serta keadaan ekonomi. Perbedaan tersebut adalah kekayaan bangsa kita. Untuk menjaga semangat persatuan dalam perbedaan, kita perlu hidup dengan rukun. Hidup rukun dapat dibangun mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat.
Ada beberapa sikap yang diperlukan untuk mencapai persatuan dalam perbedaan. Sikap tersebut perlu diterapkan oleh semua anggota masyarakat. Sikap-sikap tersebut nantara lain sebagai berikut.
1. Peduli
Peduli berarti menyadari bahwa orang lain mempunyai kebutuhan yang berbeda dari kita. Peduli juga berarti memahami sikap apa saja yang dapat menyenangkan atau mengganggu orang lain.
2. Mendahulukan kepentingan bersama
Sebagai bagian dari masyarakat yang beragam, kita perlu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kepentingan bersama dapat mencakup kepentingan di suatu lingkungan masyarakat, sekolah, atau negara.
3. Toleransi kepada orang lain
Toleransi artinya sikap saling menghormati dan menghargai antarindividu meskipun terdapat perbedaan. Toleransi ini merupakan sikap yang harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat hidup rukun antara lain sebagai berikut:
1. menciptakan kedamaian,
2. hidup menjadi aman, nyaman, dan tenteram,
3. menghindari perselisihan,
4. dapat saling membantu ketika mengalami kesusahan, serta
5. mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai-Nilai Persatuan dalam Perbedaan di Lingkungan Sekolah
Untuk menjaga semangat persatuan di tengah-tengah perbedaan yang ada, kita perlu memupuk sikap peduli, toleransi, dan mendahulukan kepentingan bersama. Ada banyak penerapan nilai-nilai persatuan di sekolah. berikut contoh kegiatan yang menunjukkan persatuan dalam perbedaan di sekolah:
1. membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran,
2. melakukan piket kelas bersama-sama,
3. bermain bersama pada jam istirahat, tanpa membeda-bedakan, dan
4. mengumpulkan sumbangan untuk teman yang terkena musibah.
Berikut manfaat yang diperoleh jika kita menerapkan nilai-nilai persatuan dalam perbedaan di sekolah:
1. dapat saling membantu jika ada pelajaran yang tidak dimengerti,
2. suasana belajar dikelas menjadi nyaman,
3. persahabatan semakin erat, dan
4. membangun kekompakan ketika berolahraga.
SBDP
Pola Lantai dalam Gerak Tari
A. Gerak Tari
Gerak tari merupakan salah satu unsur pada tari. Gerak tari ada berbagai macam, yaitu sebagai berikut.
1. Gerak tari klasik, merupakan gerak tari yang menirukan kegiatan manusia. Selain itu, gerak tari klasik dapat juga menirukan gerakan hewan tertentu. Gerak tari klasik mengikuti pola-pola gerakan tertentu. Contohnya gerak pada tari Topeng, tari Golek, dan tari Bedhaya.
Tari Topeng Tari Golek Tari Bedhaya
2. Gerak tari kerakyatan, merupakan gerakan yang meniru kegiatan dan emosi manusia atau perangai hewan. Contohnya gerak tari Reog Ponorogo dan tari Ketuk Tilu.
Tari Reog Ponorogo Tari Ketuk Tilu
3. Gerak tari kreasi baru, merupakan gerak tari yang dibentuk dari gerak tari yang sudah ada, misalnya gerak tari klasik atau tari kerakyatan, yang dikembangkan atau dipadukan menjadi rangkaian gerak baru yang sesuai dengan zaman sekarang. Contohnya gerak tari Saman, tari Kecak, tari Seringi.
Tari Saman Tari Kecak Tari Seringi
B. Pola Lantai
Saat melakukan tari kelompok, para penari membuat bentuk atau formasi tertentu yang disebut pola lantai. Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari saat melakukan gerak tari. Pola lantai dapat dibentuk secara tunggal, berpasangan, atau berkemlompok. Terdapat dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola horizontal, vertical dan diagonal. Pola garis lurus dan lengkung ini masing-masing mengalami perkembangan. Pola garis lurus berkembang menjadi segi empat, segi lima, dan zig-zag. Sementara pola garis lengkung berkembang menjadi pola lingkaran, lengkung ke depan, lengkung ke belakang, dan angka delapan.
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Cara Tumbuhan Melindungi Diri
Selain untuk penyesuaian diri, beberapa jenis tumbuhan memiliki ciri khusus sebagai pelindung diri dari pemangsa. Tumbuhan tidak dapat bergerak atau berpindah tempat jika ada pemangsa yang datang. Oleh karena itu, tumbuhan melakukan beberapa penyesuaian diri untuk melindungi diri dari pemangsa. Berikut beberapa contoh penyesuain diri yang dilakukan tumbuhan untuk melindungi diri.
1. Memiliki duri
Beberapa tumbuhan memiliki duri pada batang atau buah untukmelindungi diri dari pemangsa. Misalnya tumbuhan mawar, bugenvil,rotan, kaktus, salak, putri malu,dan durian. Ada pula tumbuhan yang memiliki duri pada buahnya, misalnya durian.
2. Memiliki rambut halus
Beberapa tumbuhan seperti bamboo, jagung, terung, dan tebu memiliki rambut halus (gelugut) di permukaan batang maupun daunnya. Salah satu fungsi rambut halus tersebut adalah dapat menimbulkan rasa gatal apabila disentuh oleh pemangsa.
3. Daun yang tajam
Nanas, lidah buaya, dan kaktus memiliki daun yang tajam dan berduri di bagian tepinya. Hal ini juga bertujuan untuk melindungi diri dari pemangsa.
4. Menghasilkan getah
Tumbuhan seperti sawo, papaya, karet, mangga, patah tulang, dan nangka dapat menghasilkan getah jika tergores. Getah tersebut akan menempel pada tubuh hewan pemangsa sehingga hewan tersebut sulit bergerak. Pada beberapa tumbuhan, getahnya dapat menyebabkan perih pada kulit sehingga hewan-hewan tidak berani memakannya.
5. Menghasilkan racun
contoh tumbuhan yang menghasilkan racun adalah jarak dan kecubung. Buah jarak mengandung racun yang dapat mematikan bagi hewan yang memakannya. Kecubung juga mengandung racun. Efek yang ditimbulkan jika dikonsumsi, antara lain mual, muntah, sesak nafas, rasa gelisah, mulut terasa kaku, dan halusinasi.
untuk absensi silakan klik link di bawah ini !!!
0 Comments:
Posting Komentar